Yubileum 200 Tahun : “SYUKUR”

Ketika saya ditanya, apa makna perayaan 200 tahun Kongregasi bagi saya dan perasaan apa yang muncul pada kesempatan Perayaan Yubileum ini? Spontan saya menjawab “bersyukur”. Bersyukur atas penyelenggaraan Tuhan dalam perjalanan panjang Kongregasi SJMJ. Waktu belajar sejarah Kongregasi di Novisiat, kami mulai menghitung… jika Tuhan berkenan, kami akan sampai pada Perayaan 200 tahun. Dan saat itu sudah tiba. Maka tahun Yubileum ini, sesungguhnya sudah dinanti oleh seluruh Kongregasi termasuk angkatan kami. Kami bersyukur menjadi bagian dari generasi yang menyaksikan Kongregasi  berusia dua abad. Karya Allah sungguh luar biasa! Dengan jatuh bangun, sukacita dan kecemasan, kegembiraan dan harapan, Kongregasi melangkah dengan pasti memasuki usia dua abad. Dan yang istimewa pada akhir abad ini, kami baru saja memasuki gerbang struktur baru, menjadi Kongregasi baru, Kongregasi Suster-Suster Jesus Maria Joseph (SJMJ).

Dalam buku Peraturan-Peraturan Dasar Rohani Pater Mathias Wolff, SJ Bab 1 nomor 13, Pater Wolff menulis: “Yang percaya kepada Allah dan mempercayakan diri kepada-Nya telah membangun di atas tanah yang kokoh”. Saya bersyukur bahwa kepercayaan seperti ini, telah ditanamkan oleh Pater Mathias Wolff dalam diri Suster-Suster Jesus Maria Joseph sehingga akhirnya, Kongregasi SJMJ terbangun dengan kokoh dan tetap berdiri dan menjalankan perutusannya sampai 200 tahun dan seterusnya.  

Saya sebagai orang muda Kongregasi SJMJ, momen perayaan 200 tahun Kongregasi adalah moment untuk belajar semangat misi awal yang dimulai oleh para suster pendahulu karena pada tahun suci ini, Dewan Pimpinan Kongregasi dan Provinsi-Provinsi menggelorakan di seluruh Kongregasi pendalaman spiritualitas. Masing-masing suster mendapat hadiah “200 golden words of Father Wolff”. Setiap hari, kami diingatkan oleh tulisan-tulisan inspiratif Pendiri, P. Mathias Wolff untuk menjadi “SJMJ minded”. Kata-kata yang sama telah menginspirasi hidup suster-suster sejak tahun 1822. Kami harus membangun dasar dan semangat rohani yang kokoh jika kami ingin tetap berkomitmen menjadi suster-suster SJMJ, putri P. Wolff, Sang Serigala Yang Mengerkah, yang bekerja bagai raksasa dan membawa semua bagian dunia dalam hati kami.

Dunia sekarang ini amat menantang dan peluang kehilangan roh sejati dari misi pendirian Kongregasi bak jurang yang menganga, siap menyedot nilai-nilai yang suci dan menimbunnya dalam-dalam, lalu kami mencari nilai-nilai instan yang ditawarkan dunia. Kami harus sungguh-sungguh menyadari tantangan ini dan bersiap serta antisipatif, karena kami adalah generasi yang akan menghantar Kongregasi SJMJ menuju masa depan. Sekarang kami masih belajar kompetensi tertentu, mempersiapkan diri menerima estafet perutusan pada masa depan. Sekarang ini kontribusi kami masih sangat kecil tetapi kami berusaha membentuk diri menjadi seorang suster SJMJ yang dapat dibanggakan Kongregasi. Bantu topang kami dengan doa-doa anda!

Kami harus belajar. Suster-suster pendahulu kami telah bekerja keras pada masanya. Meletakkan nilai-nilai dengan perjuangan, keringat dan air mata untuk diwariskan kepada generasi penerusnya. Terima kasih atas khazana warisan yang ditinggalkan kepada kami! Setiap generasi menerima perutusan dengan semangat zamannya, bekerja keras menumbuhkannya dan mematri lagi spirit baru. Semoga kami dapat mematri spirit baru pada zaman kami. 

Saya bersyukur dan bangga menjadi seorang suster SJMJ. Dan kebanggaan terbesar saya ialah saya menyaksikan teladan suster-suster yang hebat. Hidup, kegigihan dan ketaatan mereka menghayati panggilan dan perutusannya menginspirasi saya. Mereka meninggalkan contoh hidup religius, mendukung, mencintai, menyemangati dan mendoakan saya. Semoga perayaan 200 tahun Kongregasi JMJ semakin memantapkan panggilan dan kepercayaan kita pada karya Tuhan dalam Kongregasi dan dalam diri kita masing-masing. Selamat Ulang Tahun ke-200 Kongregasiku tercinta!

Sr. Natalia Angela Bella, SJMJ-Yogyakarta